DOA YANG TIDAK EGOIS
(1 Yohanes 5:14)
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
* Suatu kali seorang anak sedang mengikuti sebuah lomba lari.
Hari itu suasana sungguh meriah karena itu adalah babak final.
Salah satu pesertanya adalah Sidney.
Sebelum pertandingan dimulai Sidney menundukkan kepala, melipat tangan dan berkomat kamit memanjatkan doa.
Pertandingan dimulai, ternyata Sidney yg pertama mencapai garis Finish. Tentu Sidney girang sekali menjadi juara.
Saat pembagian hadiah, ketua panitia bertanya:
Hai jagoan..., kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang bukan?
Sidney menggelengkan kepalanya: Bukan pak.....,
rasanya tdk adil kalau saya meminta pada Tuhan untuk menolong saya untuk mengalahkan orang lain.
Aku hanya minta pada Tuhan, supaya aku tetap tabah & tidak menangis kalau aku kalah..
Semua hadirin terdiam mendengar itu.
Setelah beberapa saat, baru terdengarlah gemuruh tepuk tangan yg memenuhi ruangan itu.
Permohonan Sidney ini merupakan doa yang luar biasa, bukan doa yg egois
Dia tidak meminta Tuhan memenuhi semua keinginannya, namun ia berdoa agar ia diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi dengan hati yang teguh.
Seringkali kita berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita.
Kita ingin Tuhan menjadi kan kita nomor satu, menjadikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.
Kita meminta agar Tuhan selalu menghalau setiap halangan dan rintangan yang ada di depan kita
(Lukas 22:42)
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku;
tetapi bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi."
Tidak salah memang, namun bukankah semestinya yg kita butuh kan adalah kekuatan dan hikmat-Nya untuk dapat mengerti rencana-Nya yang paling sempurna dalam hidup kita,
terutama saat kita mengalami kegagalan dan kekalahan?
(Filipi 4:13)
Segala perkara dapat kutanggung di dlm Dia yg memberi kekuatan kepada ku.
Seharusnya kita berdoa meminta kekuatan untuk bisa menerima kehendak Tuhan yg sempurna sbg yg terbaik dalam hidup kita, sekalipun itu sangat tidak enak bagi daging kita.
Berdoa untuk menang itu biasa, namun berdoa untuk dapat mengerti kehendakNya saat kita kalah itulah doa yang sesuai dgn kehendak Tuhan.
(Yakobus 4:1-3)
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu?
Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi.
Kamu tdk memperoleh apa² karena kamu tidak berdoa.
Atau kamu berdoa juga, ttpi kmu tdk menrima apa² karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
(Mazmur 37:4)
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yg diinginkan hatimu.
(Amsal 3:5)
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Komentar
Posting Komentar