ORANG KRISTEN ADALAH GARAM DUNIA
(Matius 5:13)
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
(*dapatkah garam menjadi tawar? seharusnya tidak bisa bukan?)
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."
Yesus sering menggunakan perumpamaan dengan menggunakan hal² yang mudah dipahami yaitu sesuatu yang biasa mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari agar mereka dapat menangkap makna kebenaran firman yang disampaikanNya itu dengan lebih jelas lagi.
Pada suatu kesempatan Yesus menyampaikan hal penting yang harus di pahami oleh setiap orang percaya tentang keberadaan nya sebagai garam dunia.
❇️ Garam Dunia.
Pulau Madura mendapat julukan sebagai pulau garam.
Mengapa? Karena di pulau ini banyak dihasilkan garam.
Siapa yang tidak tahu garam?
Dapat dipastikan semua orang, besar kecil, tua muda, kaya miskin, dimanapun mereka tinggal,
pasti pernah menggunakan dan mengenal rasa garam, sebab garam selalu tersedia di dapur rumah setiap orang.
Walaupun di rumah kita tidak ada mobil, AC, kulkas, tetapi pasti ada garam.
Benda ini kelihatannya sangat sepele, murah, tetapi sangat dibutuhkan oleh semua orang.
Apa maksud Tuhan Yesus menyatakan bahwa setiap orang percaya adalah garam dunia?
Pertanyaan Yesus ini adalah sebagai penegasan, bukan himbauan atau perintah, bahwa keberadaan kita sebagai orang percaya itu sangat berarti & mempunyai fungsi penting bagi kehidupan dimana saja kita berada.
Namun, "Jika garam itu sampai menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."
Kita tahu bahwa garam itu baru ada gunanya kalau ada rasa asinnya sehingga itu akan membuat makanan yang hambar bisa menjadi ada rasanya.
Selain hal itu, garam bisa berguna pula membunuh kuman dan mencegah pembusukan alias mengawetkan sesuatu agar tidak menjadi busuk/rusak.
Namun untuk berfungsi sebagai garam dunia ada harga yang harus dibayar, yaitu diperlukan penyangkalan diri sebagaimana garampun mengorban kan dirinya.
Garam harus rela meleleh, melebur dan tidak terlihat lagi wujudnya, yang tinggal hanya rasanya.
(Matius 6:1, 3-4, 6)
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang di perbuat tangan kananmu.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepada-mu.
Sampai saat ini masih banyak orang Kristen yang belum bisa menjalankan fungsinya sebagai garam dunia karena memiliki hidup yang egois sehingga ia tidak jauh berbeda dari orang² di luar Tuhan.
Dunia dimana kita tinggal sekarang ini cenderung mengalami penurunan standar disegala bidang. Standar kejujuran, standar loyalitas & integritas, standar moral semuanya cenderung menurun.
(Kejadian 6:5)
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi & bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuah kan kejahatan se mata².
Sebagai orang Kristen haruslah orang yang dapat menjunjung tinggi standar kemurnian dalam perkataan, tingkah laku, bahkan dalam pikiran.
(1 Timotius 4:12b) Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Jika kita tidak bisa berfungsi sebagai garam dunia atau hidup yang menjadi berkat bagi orang lain, berarti kita telah gagal menjalankan hidup ke Kristenan kita.
Sebab Kasih Allah telah berada di dalam kita👇
(Roma 5:5)
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
(Efesus 4:17-18, 29-30)
Sebab itu kukatakan & kutegaskan ini kepada mu di dalam Tuhan:
Jangan hidup lagi sama seperti orang² yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia² dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeterai kan kamu menjelang hari penyelamatan.
(1 Korintus 6:19-20)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Sebab kamu telah dibeli & harganya telah lunas dibayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
(Matius 5:16) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Komentar
Posting Komentar