KISAH SI PENJUAL GUDEG DI JOGYA YANG MENGANDALKAN TUHAN
(Mazmur 23:1)
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku
Kisah penjual gudeg di pojokan pasar Beringharjo, Jogja.
Mempunyai 5 anak, yang 2 kuliah di UGM, 2 lagi di ITB dan 1 di UI
Mereka sekolah sampai jenjang kuliah tanpa bea siswa.
Siang itu mbah Pon duduk di depan para seminar yang antusias ingin belajar kesuksesan dari mbah Pon.
Banyak pertanyaan dilemparkan, tapi tdk ada jawaban dari mbah Pon yang bisa memuaskan para peserta.
Misalkan, ketika ada pertanyaan, kiat mendidik anak, jawabannya hanya,
Ya biasa saja, kalo nakal ya dinasehati
Pertanyaan soal pembayaran kuliah anak anaknya di jawab mbah Pon, Pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar...dengan santainya ia menjawab.
Peserta seminar sudah tidak tahu lagi harus bertanya apa, karena tidak ada jawaban yang spesial dari mbah Pon.
Hingga seorg peserta bertanya, Mbah Pon, apa tidak pernah punya masalah?
Dengan wajah bingung mbah Pon balik bertanya, Masalah itu apa to? Masalah itu yang seperti apa?
Peserta itu mencontohkan, itu loh mbah, misalkan pas sudah waktunya bayar sekolah, nggak ada uangnya.
Dengan tersenyum mbah Pon menjawab, Oh itu toh, ya gampang saja, KALO PAS TIDAK ADA UANG, SAYA MINTA KE GUSTI YESUS, lha ternyata besoknya ada yang mau mborong gudeg saya.
Jawaban mbah Pon menampar para peserta seminar yang notabene adalah orang² pintar dan terpelajar.
Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah, sehingga tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.
(Filipi 4:11-13, 19)
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.
Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya, bila hanya Tuhan yang dijadikan sandaran nya?
(2 Korintus 9:8)
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
(Yesaya 46:4)
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukan nya & mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
SELALU POSITIFLAH,
SELALU BERSYUKURLAH
SELALU BAHAGIALAH
*Pesan moral
Percaya Tuhan selalu cukupkan kebutuhan Mbah Pon tanpa sedikitpun kuatir.
(Mat.6:25-26,28,31-32)
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung² itu?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
Sebab itu janganlah kamu kuatir & berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa² yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
(1 Petrus 5:7)
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Komentar
Posting Komentar