MEMBERI DENGAN SUKACITA & SUKARELA

(Kis 20:35)  

Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: 
Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.

*Kisah nyata:
Ada seorang anak laki yang selalu duduk di dekat sebuah toko roti, setiap pemilik toko itu hendak menutupnya, anak itu selalu mendapat kan satu potong roti.

Pemilik toko pun lama² menjadi heran & ingin tahu kenapa anak itu selalu menunggu di tokonya mulai pukul 5 sore, ‎sedangkan toko roti tutup pukul10 malam.

Suatu hari setelah mendapatkan roti itu, ia bangkit dan hendak meninggalkan toko roti, namun‎ kakinya tersandung batu, dan roti di tangannya terlempar jatuh ke tanah, namun anak itu tetap mengambilnya dan meneruskan perjalanannya.

Pemilik toko penasaran & coba mengikutinya hingga ke sebuah gubuk keci,‎ disana di lihatnya ada seorang laki² tua terbaring dan anak itu menyuapinya dengan roti itu kepada laki² tua itu.

“Kenapa kau tak bilang padaku jika sepotong roti itu begitu penting?”

“Saya hanya tidak mau membuat tuan rugi lebih banyak,‎ maka lebih baik saya mendapatkannya dengan penuh kerelaan dari dalam hati tuan.”‎

Terkadang kita ini masih merasa terlalu berat untuk memberi sesuatu yang sebenarnya kita punya sesuatu yang bisa kita berikan kepada orang lain yang kita tahu bahwa orang itu sangat membutuhkan namun kita ini selalu lebih suka memberi sedikit saja dan itu pun jika ada “sisa²” nya saja.

Tahukah Saudara bahwa remah²(sisa²) itu untuk jatahnya siapa?

(Matius 15:26-27)

Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah² yang jatuh dari meja tuannya." 

Kita sering tidak peduli dengan seberapa besar kebutuhan orang lain, tapi y‎ang ada di pikiran kita adalah yg penting kita sudah "memberi", walau hanya sedikit (sisa² saja)
Tapi sebenarnya b‎ukan itu yang TUHAN inginkan dalam kehidupan ini.
Tuhan ingin agar kita bisa memberi jika kita memang memilikinya dan memberinya dengan sukarela & sukacita.

(2 Korintus 8:11-15)

Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang² lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."  

TUHAN tak ingin kita mengasihi orang lain dengan sisa² dari yang kita miliki.
Dan TUHAN ingin kita bisa mengasihi orang lain dengan cara memberi sesuai dengan Ketulusan Hati kita.

Ketika kita masih memiliki rasa “tidak rela”, ‎itu sama halnya kita masih belum bisa untuk mengasihi.

(2 Kor. 9:6-7,13-14) 

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
Hendaklah masing² memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Seperti ada tertulis: 
"Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."  
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang, sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.

Dan yang perlu Anda ketahui bahwa jika Anda memberi, sebenarnya ujung²nya itu bagi diri Anda sendiri lho..

(1 Timotius 6:18-19)

Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik BAGI DIRINYA di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Inilah yang dimaksud dengan Kumpulkan Hartamu di Sorga itu.

(Matius 6:19-21)

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkan nya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

(Matius 25:40)  

Dan Raja itu akan menjawab mereka: 
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukan nya untuk Aku.

Goϑ ϐlešš Yoυ‎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA YANG DIMAKSUD CERDIK & TULUS ?

KITA DIPANGGIL UNTUK MENGIKUTI JEJAK-NYA

ALLAH BISA MEMAKAI SIAPA SAJA UNTUK MENYALURKAN KEBAIKAN-NYA