RANCANGAN TUHAN PASTI AKAN JAUH LEBIH BAIK DARI PADA RANCANGAN KITA

(Yesaya 55:8-9)

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu & rancanganKu dari rancanganmu. 

(Kejadian 16:2)

Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.”

Menanti bukanlah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi kebanyakan orang. 
Ketika seseorang menanti, berarti dia sedang menghadapi ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi ke depan.
Apalagi kalau masa penantian itu begitu lama. 
Tidaklah mengherankan jika ada orang yang akhirnya menyerah lalu mengambil jalan pintas dengan caranya sendiri.

Ini yang terjadi pada Abram dan Sarai.
Kisah ini terjadi sekitar sebelas tahun setelah Tuhan berjanji bahwa Abraham akan menjadi bapa bangsa yang besar.

Kita tentu setuju bahwa sebelas tahun adalah periode waktu yang sangat panjang bagi siapapun yang sedang menanti, apalagi bagi Abram dan Sarai yang usianya sudah sangat tua.

Tak heran kalau kemudian, di tengah kegundahan menantikan pemenuhan janji ini, keyakinan Abram dan Sarai jadi goyah. Akibatnya mereka mengambil jalan pintas seakan untuk menolong Allah dalam memenuhi janjiNya, dan akhirnya lahirlah Ismael dari Hagar.

Tetapi, kita tahu bahwa usaha mereka ini kemudian justru mendatangkan banyak masalah bagi mereka sendiri, dan bagi keturunan mereka sampai ini hari.

(Kejadian 16:4, 12)

Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. 
Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap² orang dan tangan tiap² orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya." 

Apakah saat ini Anda sedang menantikan pemenuhan janji Tuhan atau jawaban dari-Nya?
 
Mungkin itu soal buah hati, soal jodoh, soal karier, keuangan atau kesembuhan, dlsb?

Jangan pernah menyerah. Tetapi, jangan pula mengambil jalan pintas dengan cara² kita sendiri apalagi dengan menggunakan cara² yang bertentangan dengan kebenaran atau minta bantuan kuasa kegelapan, dll.

Sebaliknya, pakailah waktu menanti ini untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga ketika akhirnya Tuhan menggenapi penantian tersebut, Anda benar² sudah siap menyambutnya dengan sudah memiliki fondasi iman yang telah kokoh.

(Matius 25:21)  

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik & setia engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

(1 Petrus 5:10)  

Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 

”TUHAN SANGGUP UNTUK MEMENUHI JANJI-NYA SESUAI DENGAN WAKTU-NYA, 
DAN KITA TIDAK PERLU REPOT² UNTUK COBA MEMBANTUNYA

Ini suatu pelajaran yang sangat berharga agar jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari dalam kehidupan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA YANG DIMAKSUD CERDIK & TULUS ?

KITA DIPANGGIL UNTUK MENGIKUTI JEJAK-NYA

ALLAH BISA MEMAKAI SIAPA SAJA UNTUK MENYALURKAN KEBAIKAN-NYA