ALASANNYA TUHAN MENGAJAR KITA LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI
(Matius 11:29)
..... belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
SEBAB KATA² ADALAH PENAMPILAN YANG BERASAL DARI PEMIKIRAN KITA
Oleh sebab itulah kita perlu terus menerus memperbaharui pikiran kita.
(Roma 12:2)
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kalau kita suka berdebat atau membangkang, dan punya sifat pemberontak, pasti kita akan selalu di jauhi & di musuhi orang.
Oleh sebab itu belajarlah untuk tetap berbicara dengan lemah lembut & lihatlah hasil nya bagaimana orang lain akan berubah.
Kata² itu sangat berkuasa untuk:
✅» MEMPERBAIKI HUBUNGAN
✅» MENYEMBUHKAN HATI
✅» MEMOTIVASI,
✅» MENYENANGKAN DAN MEMBERKATI ORANG LAIN.
Muliakan TUHAN dengan kata² kita,
Kendalikan lidah,
Ciptakan satu kalimat yang dapat memberkati orang lain, dan alami suasana Sukacita sepanjang hari.
(1 Timotius 4:12b)
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
KATA² LEMBUT ADALAH ARGUMENTASI YANG PENUH KUASA
(Amsal 16:21, 23-24)
Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang².
Mari belajar mengendalikan setiap patah kata yang keluar dari mulut kita,
Semoga setiap ucapan kita akan membawa berkat dan sukacita bagi keluarga, teman, relasi, dan siapapun juga.
(Amsal 18:20-21)
Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Namun itu semua merupakan pilihan kita
Jika bunga api kau tiupi, maka ber nyala²-lah ia, sedangkan jika kauludahi, niscaya ia padam; namun kedua-duanya keluar dari mulutmu.
(Matius 12:35-37)
Orang yang baik mengeluar kan hal² yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal² yang jahat dari perbendahara annya yang jahat.
Tetapi Aku berkata kepadamu.
Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
(Yakobus 3:2)
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Komentar
Posting Komentar